Cacingan merupakan salah satu masalah yang sering menggangu pertumbuhan anak kecil. Belum bisa menjaga kebersihan diri merupakan hal yang mengakibatkan anak terkontaminasi dengan cacing. Kebanyakan orang mengidentifikasi anak terserang cacingan dengan melihat fisik badan pada anak. Hal itu disebabkan karena anak yang terkontaminasi dengan jenis cacing tertentu akan mengalami perubahan fisik tubuhnya.
Perubahan bentuk fisik pada anak yang terkontaminasi cacing biasanya adalah dimana anak akan terlihat kurus dan perut membesar. Terlihat kurang ideal jika dilihat. Namun hal tersebut bukan berarti anak yang terlihat gemuk dan ideal terbebas dari jenis cacing yang mampu bersarang di tubuh seseorang.
Seorang anak atau buah hati yang memiliki badan segar dan gemuk juga bisa terkontaminasi dengan jenis cacing tertentu pula. Anak yang tidak mengalami bentuk fisik perut buncit dan badan kurus terkadang terkontaminasi cacing dengan ditandai anak tersebut sering merasakan gatal pada bagian anusnya. Sebab jenis cacing tertentu lebih suka bersarang pada bagian lipatan-lipatan pada tubuh manusia dibandingkan pada bagian pencernaan atau pada usus.
Bagi orang tua yang sudah sadar akan bahaya cacingan pasti akan memperhatikan kebersihan pada anak. Baik kebersihan makanan,tempat,pakaian dan lain sebagainya. Namun hal yang menjadi sebuah pertanyaan adalah, apakah kita sebagai orang tua mampu mengontrol semua kegiatan anak?. Fakta membuktikan tidak, kenapa tidak?. Seorang anak banyak melakukan hal diluar control orang tua disaan disekolah, ditempat bermain, dan ketika bermain dengan temannya.
Melakukan kontak langsung dengan orang lain yang terkontaminasi dengan jenis cacing tertentu akan membuat kita tertular. Telur cacing banyak terdapat pada tempat yang kotor dan juga pada air yang belum dimasak. Banyak kasus dalam sebuah sidak yang dilakukan oleh dinas kesehatan, seringkali para penjual jajanan keliling kurang memperhatikan kebersihannya.
Katakanlah penjual keliling yang tidak menggunakan alat pengambil dagangan atau penjepit makanan. Maka ketika orang mengambil makan akan menyentuh makanan lainya. Hal tersebut akan dapat menularkan cacingan. Hal yang kedua adalah berkaitan dengan minuman. Jenis minuman segar yang menggunakan es seringkali menjadi sumber pencemaran jenis cacing.
Penggunaan air mentah pada embuatan es batu membuat telur cacing mampu bertahan dan bisa masuk dalam tubuh seseorang dengan mudah melalui minuman yang dicampur dengan es tersebut. telur yang masuk dalam tubuh akan menetas dan mereka kan berkembang biak didalam tubuh seseorang.
Selain makanan yang akan membuat telur cacing langsung masuk pada diri seseorang ternyata cacing juga mampu masuk melalui pori-pori manusia. Tidak memakai alas kaki juga bisa meningkatkan resiko terserang cacingan. Ketika kita berjalam tampa alas kaki dan menginjak barang yang terdapat cacing bisa saja cacing tersebut akan menempelpada kulit dan akan masuk perlahan memalui pori-pori menuju tubuh kita.
Banyak jenis cacing yang mampu hidup dan berkembangbiak pada tubuh manusia. Diantaranya adalah sebagai berikut.
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
Cacing gelang juga dapat masuk dan tumbuh dalam tubuh manusia dengan menghisap sari-sari makanan. Cacing gelang ini merupakan cacing yang paling umum menginfeksi tubuh manusia. Cacing gelang dapat tumbuh dewasa sampai mencapai ukuran 10-30 cm dengan tebal sebesar pensil dan dapat hidup hingga 1-2 tahun.
Cacing gelang mudah masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi dengan telur dari cacing gelang. Ketika kawanan telur cacing gelang ini tertelan bersama makanan atau minuman dan memasuki usus, kemudian telur ini akan menetas dan menjadi larva. Kemudia larva dari telur yang sudah menetas ini mengalir ke dinding usus menuju paru-paru, kemudian larva ini beranjak bergerak naik ke saluran bronkial ke tenggorokan melalui kelenjar ludah yang tertelan, setelah itu larva akan kembali usus kecil dan tumbuh menjadi dewasa, kawin dan berkembang biak menghasilkan telur dalam waktu yang singkat yakni 2 bulan.
Cacing kremi (Oxyuris vermicularis)
Merupakan jenis cacing kedua, penyebab cacingan pada anak. Cacing kremi ini juga dapat tumbuh dan hidup di dalam tubuh manusia. Cacing kremi ini juga dikenal dengan nama cacing kerawit atau cacing kecil-kecil karena memiliki ukuran tubuh yang kecil dan halus seperti benang, berwarna putih dan memiliki panjang tubuh kira-kira 3-5 mm. Cacing kremi ini mudah dikeluarkan bersamaan dengan feses atau keluar dengan sendirinya melalui anus.
Cacing kremi ini lebih menular dan masuk dalam tubuh anak, ketika anak tidak menjaga kebersihan tangannya. Telur cacing kremi ini akan menempel pada tangan melalui kotoran manusia. Ketika tangan yang tercemar tanpa disadari, telur dapat masuk ke dalam tubuh, kemudian akan mulai menetaskan telur dalam usus kecil dan bergerak turun ke usus besar.
Cacing kremi sama seperti cacing gelang sering menempel pada dinding usus dan makanan. Ketika telur cacing kremi ini menetas, mereka akan berpindah tempat untuk bertelur pada kulit berlipat di sekitar dubur. Apabila seseorang terkena cacingan dan mulai merasakan rasa gatal-gatal di sekitar dubur/anus yang umumnya terjadi malam hari, maka kemungkinan terkena cacing kremi. Dibutuhkan waktu sekitar satu bulan dari menelan telur cacing kemudian merasakan gatal-gatal di anus
Cacing pita (Taeniasis)
Cacing pita berbentuk panjang pipih menyerupai pita, kepala kecil dan mempunyai kait untuk meletakkan diri pada dinding usus. Tubuhnya memiliki ruas-ruas, setiap ruas dapat mengeluarkan ratusan telur. Cacing pita mempunyai banyak jenis, tetapi ada tiga yang biasa dikenal, yaitu cacing pita daging, cacing pita ikan, dan cacing pita babi.
Cacing pita ini tidak hanya tumbuh dalam tubuh manusia namun dapat pula di dalam tubuh hewan ternak. Akan tetapi tubuh manusia menjadi induk atau inang dari cacing pita ini.
Ternyata sangat mudah sekali masuk kedalam tubuh kita. Faktanya kita sangat susah untuk menghindari tertularnya cacingan. Selain itu cacing akan mengambil semua nutrisi yang masuk dalam tubuh seseorang. Namun Anda tak perlu bingung, sebab seperti dilansir dari boldsky.com, berikut adalah beberapa bahan alami yang bermanfaat untuk mengusir cacingan.
Bawang merah dan Bawang putih
Bawang merah ini bisa Anda olah dengan cara diambil airnya saja. Kemudian diminum. Air bawang putih ini menjadi obat yang efektif untuk menghilangkan cacing dan parasit dalam usus. Bawang putih dikenal memiliki sifat antiseptik dan anti jamur. Dengan mengonsumsi bawang putih sekitar 3-4 siung, maka telur cacing akan hilang.
Kedua jenis bawang ini banyak mengandung anti bakteri yang mampu memnghambat dan membunuh larva cacing yang tumbuh dalam tubuh.
Biji delima
Mengonsumsi biji delima kering dan kulitnya yang ditumbuk halus maka sangat bermanfaat untuk membunuh cacing dalam perut. Bisa diseduh dengan menggunakan air hangat. Lebih baik di minum dalam keadaan perut kosong. Sehingga dapat lebih maksimal dalam membunuh cacing yang ada dalam tubuh.
Pare
Meski terasa pahit, makan pare ternyata juga bermanfaat untuk membunuh telur cacing. Rasa khas pahit pada pare mampu mengilangkan cacing yang ada di dalam tubuh baik cacing sampai telur-telurnya.
Biji lemon
Tak hanya dimanfaatkan sarinya saja, biji lemon ternyata bermanfaat untuk mengobati cacingan. Caranya adalah hancurkan biji lemon tersebut kemudian campur ke dalam segelas air dan minum.
Cuka beras
Minum cuka beras ternyata juga bermanfaat untuk mengobati cacingan. Anda bisa mencampur 3-4 sendok makan cuka beras dengan segelas air dan minumlah. Cara ini sangat mudah untuk dilakukan dan bisa menjadi alternative obat cacing kimia.
Cengkeh
Hanya dengan mengonsumsi 1-2 biji cengkeh per hari, maka penyakit cacingan Anda akan sembuh. Hal ini disebabkan karena cengkeh bersifat anti mikroba yang mampu menghancurkan telur cacing serta parasit di dalam usus.
Ada banyak jenis cacing dalam usus penyebab cacingan seperti cacing gelang, cacing kremi, cacing cambuk, dan cacing pita. Agar buah hati Anda terhindar dari penyakit ini, maka selalu jaga kebersihan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi. Serta, pastikan bahwa makanan yang akan dikonsumsi matang benar.
Cacingan bisa saja menyerang siapa saja, terutama pada buah hati anda yang bisa menyebabkan pertumbuhan buah hati anda menjadi terhambat. Jangan sampai kondisi tersebut membuat buah hati anda menurun kesehtan dan juga kecerdasannya.
Namun semua itu bisa dicegah dengan mudah dan efektif, serta tidak menimbulkan resiko pada tubuh. Anda bisa menerapkan cara diatas supaya anak terbebas dari gangguan cacing yang ada pada tubuh buah hati anda. Semoga bamanfaat.